Seleksi Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2009





Baca Selanjutnya..
Labels : news investment systems Anti Vir free template car body design

Selesksi Guru Berprestasi Tingkat provinsi Jawa Tengah

Baca Selanjutnya..
Labels : news investment systems Anti Vir free template car body design

BACAAN SAAT SENGGANG MENJELANG SELEKSI KEPALA SEKOLAH KABUPATEN KENDAL

BACAAN SAAT SENGGANG

MENJELANG SELEKSI KEPALA SEKOLAH KABUPATEN KENDAL

23 – 24 JUNI 2009 di LPMP JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Septia Mahareni, Adi Atmaji Mahayoda, Annisa Putri Maharani

Tips dan Trik TPA

Tes Potensi Akademik dianggap sebagai tes yang sulit bagi sebagian besar orang. Namun sesungguhnya, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu anda dalam menghadapi TPA ini. Antara lain adalah :

Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal-soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan.

Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena hal itu justeru akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.

Saat anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan diri anda dalam keadaan konsentrasi penuh. Tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak anda cepat terkuras. Panik membuat anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru. Sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar.

Jangan memperturutkan rasa penasaran anda terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, bila ternyata kemudian anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TPA memiliki bobot nilai yang sama. Sehingga jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran anda tersebut.

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional.

Saat ini, TPA telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3.

Adapun, Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki empat jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.

Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.

Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.

Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.

Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.

Tes Potensi Akademik Hubungan Gambar

Jenis tes ini mengharuskan seorang peserta untuk mencari hubungan atau padanan hubungan gambar yang tepat dari model yang diberikan.

Contoh soal

Carilah padanan (kesetaraan) hubungan gambar berikut ini..

Tes Potensi Akademik Pengelompokan Gambar

Soal-soal yang diberikan dalam jenis tes pengelompokan gambar ini harus dicermati oleh setiap peserta Tes Potensi Akademik. Karena jenis soal dalam tes ini seringkali mengandung banyak jebakan.Ada beberapa jawaban yang sekilas terlihat benar. Dalam jenis soal ini, peserta harus mampu membedakan satu gambar yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok gambar-gambar yang lainnya.

Contoh soal

Carilah gambar yang tidak masuk dalam kelompoknya...

Tes Potensi Akademik Padanan Hubungan Kata

Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Tes padanan hubungan jenis 1
Pikiran : Otak
A. Buku : Printer. B. Kata-kata : Lisan , C. Komputer : Ketikan, D. Awan : Langit
E. Hujan : Uap
Penyelam laut dalam : Tabung Oksigen
A. Petani : Kerbau
B. Perampok : Topeng muka
C. Penerjun payung : Parasut
D. Polisi : Mobil patroli
E. Burung : Sayap
Tes padanan hubungan jenis 2
Bulan : Bumi Bumi :
A. Tata surya, B. Planet, C. Bintang, D. Matahari , E. Bulan
Platina : Logam Permata :
A. Intan, B. Batu , C. Emas, D. Safir, E. Akik

Tes Potensi Akademik Numerik Seri Angka

Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten dari angka-angka yang diberikan. Terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.

Contoh soal 1

Seri angka : 75 97 60 92 45 selanjutnya...
A. 87, B. 78, C. 102, D. 75, E. 54
Contoh soal 2

Seri angka: 1 5 9 2 6 10 3 selanjutnya...
A. 6 11 4, B. 7 11 4 , C. 7 12 5, D. 6 12 3, E. 8 11 5

Tes Potensi Akademik Numerik Logika Angka

Dalam tes logika angka ini, seorang peserta tes TPA harus mampu membuat penalaran logis terhadap satu atau serangkaian persamaan angka-angka yang ada.

Contoh soal 1

Jika x-y = 1. Dan Xy = 64. Mana pernyataan yang benar berikut ini ?
A. x = y -1, B. x = y64, C. x > y, D. x = 64y, E. y = 1/64x
Contoh soal 2

Nilai m = 4 dan n = -4. Jika p = (-m-n)9 dan q = (-n+n)2 Maka yang benar adalah...
A. p = q, B. p > q, C. p – q = -8, D. q – p = 64, E. q < (p-64)
Tes Potensi Akademik Numerik Angka Dalam Cerita

Dalam tes ini, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai angka-angka yang dimasukkan dalam sebuah cerita. Peserta harus mampu menganalisa nilai angka secara tepat.

Contoh soal 1

Jika Eko bisa membaca 2 halaman koran tiap x menit. Maka dalam 7 menit eko mampu membaca berapa halaman ?
A. 14/2x, B. 14/x , C. x/14, D. 7/2x , E. 7/x
Contoh soal 2

Kakak beradik bernama Nia, Nanik dan Noeng. Nanik 9 tahun lebih tua dari Nia. Nur 2 tahun lebih tua dari Nanik. Dan bila usia mereka dijumlah akan mendapatkan angka 95. Berapakah usia Nia sekarang ?
A. 26, B. 35, C. 15, D. 24, E. 25

Psikotes Adkudag V

Materi tes ini, merupakan soal yang dikeluarkan oleh fakultas psikologi, Universitas Indonesia, yang seringkali dikeluarkan dalam rangkaian psikotes penerimaan pegawai dalam perusahaan, baik industri, perbankan (BNI/Bank Niaga), penerimaan S2 (TPA) maupun instansi daerah. Pengerjaan soal psikotes model Adkudag V ini dibatasi oleh waktu, untuk itu semakin cepat Anda mengerjakan soal per soal-nya maka semakin banyak soal yang dapat anda selesaikan yang otomatis memperbesar peluang Anda mendapatkan point/nilai. Untuk lolos dan lancar dalam pengerjaan test ini. Penulis biasanya hanya membaca dan sedikit menghafalkan soal dan jawaban tersebut, semalam sebelum testing berlangsung. Berikut ini Tips kupas tuntas soal psikotes Adkudag V:

TIps Kupas Tuntas Soal Psikotes Adkudag V

1. Sutera murni terbuat dari:
a. bulu domba, b. bulu bison, c. tanaman, d. Kepompong ulat

2. Dari keempat negara ini, yang terkecil adalah:
a. Monaco, b. Yordania, c. New Zaeland, d. Siam

3. Karet alam berasal dari:
a. Kulit pohon, b. Getah, c. Akar, d. Daun

4. Anak mulai tertarik pada warna-warni kira-kira waktu berumur:
a. 9 tahun, b. 17 tahun, c. 6 tahun, d. 3 tahun

5. Pabrik rokok Bentoel yang pertama terdapat di:
a. Surabaya, b. Malang, c. Kudus, d. Semarang

6. Hasil kerajinan perak hanya terdapt di:
a. Bali, b. Solo, c. Jepara, d. Yogyakarta

7. Listrik ditemukan oleh:
a. Einstein, b. Edison, c. Volta, d. Thurstone

8. Pohon kinine berasal dari:
a. Portugis, b. Amerika, c. Belanda, d. Indonesia

9. Kopi banyak dihasilkan oleh negara:
a. Indonesia, b. Kuba, c. Brasilia, d. Rusia

10. Air laut paling cepat dijadikan garam kalau:
a. Direbus, b. Didinginkan, c. Disaring, d. Dibakar

11. Unsur-unsur kimia yang mempunya berat jenis terberat ialah:
a. Besi, b. Platina, c. Air raksa, d. Emas

12. Kalau emas dipanaskan akan menjadi:
a. Lebih kuat, b. Lebih kecil.,c. Lebih besar, d. Lebih Ringan

13. Warna-warna cat dapat dicampur karena:
a. Terdiri dari pigmen-pigmen, b. Ringan, c. Ada perekat, d. Terjadi rekasi kimia

14. Orang memakai kaca mata cembung karena bayangan benda yang dilihat jatuh:
a. Di depan retina, b. Di belakan retina, c. Tepat di retina, d. Di atas retina

15. Orang yang terlalu gemuk sebaiknya mengurangi :
a. minum squash, b. makan cabe, c. makan coklat, d. makan kerupuk udang

16. Dari keempat mata uang ini, yang terendah nilainya adalah :
a. Rubel, b. Lira, c. Rupiah, d. Yen

17. Dalam pengiriman barang melalui kapal dijumpai :
a. SOS, b. TNT, c. KPN, d. FOB

18. Dalam memesan tempat di hotel-hotel internasional dipakai istilah:
a. Partisipasi, b. Konfirmasi, c. Transportasi, d. Evaluasi

19. Polar adalah ukuran dari :
a. Logam, b. Cairan, c. Tekanan, d. Kertas

20. Rotman terkenal sebagai :
a. merk rokok, b. Gunung, c. merk mobil, d. pabrik gelas

21. “Oplaag” dijumpai dalam :
a. Distribusi, b. Persuratkabaran, c. Komunikasi, d. Radio

22. 1 (satu) pond sama dengan :
a. 0.1 kg, b. 2 gram, c. 4.54 ons,d. 2 kg

23. Acatosal adalah istilah :
a. Dagang, b. Kimiawi, c. Pabrik, d. Laboratorium

24. Endigo adalah :
a. nama daerah, b. nama orang, c. Cairan, d. warna

25. Yang paling banyak mengandung protein adalah :
a. Beras, b. Ketela, c. Susu, d. telur

26. C.P.A adalah :
a. accountant, , b. asuransi, c. avisi, d. association

27. Synthetic Fibre dapat dibuat dari :
a. Karet, b. Kapas, c. Garam, d. asam-asam

28. Untuk menghangatkan badan orang sering minum :
a. cocal cola, b. cream soda, c. Port, d. frische flag

29. Istila “ASSET” banyak dipakai dalam :
a. accounting, b. management, c. marketing, d. production

30. “4711″ terkenal sebagai merk dari :
a. mobil fiat, b. kain, c. parfum, d. msin hitung

31. 1 (satu) kilowatt sama dengan :
a. 1.36 HP, b. 1 Youle, c. 736 HP, d. 1000 HP

32. 1 (satu) mile sama dengan :
a. 1851 m, b. 1.5 km, c. 1.609 km, d. 1000 m

33. Aerogram adalah
a. benda pos, b. pengukur berat, c. Grafik, d. akrobatik udara

34. 1 (satu) yard sama dengan :
a. 1.1 m, b. 0.9 dm, c. 3 feet, d. 91.4 m,

35. Kyat adalah :
a. Kota, b. mata uang, c. Sungai, d. gunung

36. Intertype adalah istilah :
a. komunikasi, b. alat kantor, c. peperangan, d. percetakan

37. Di dalam sebuah perusahaan biasanya perforator paling sering dipakai di bagian :
a. humas, b. Produksi, c. Adminstrasi, d. pemasaran

38. Knitting factory memperoduksi :
a. terpal, b. Sarung, c. Kaos, d. handuk

39. Pusat pabrik rokok “Camel” berada di :
a. Amerika, b.Inggris,c.Mesir,d. Italia

40. Kanebo adalah :
a. merk kosmetik,b. kota di Jepang,c. merk cita,d. minuman

Tips Kupas Tuntas Soal Psikotes Analog Verbal

Psokotes jenis analog verbal sering dipergunakan sebagai soal materi dapal ujian-ujian PNS, perbankan maupun tes potensi akademik untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2. Dalam pengerjaannya, tes analog verbal dibatasi waktu. Sehingga semakin lancar Anda menjawab, semakin banyak materi soal yang Anda selesaikan artinya dengan mengetahui atau bahkan menghafal soal jawab tersebut anda akan semakin cepat tapi tenang dalam mengerjakannya. Berikut ini tips agar Anda dapat lacar mengerjakan soal-soal psikotes analog verbal:

1. nuri : burung = sepat : ?
a. mangkuk, b. ikan, c. Akuarium, d. Merah

2. panas : dingin = suka : ?
a. bekerja, b. tertawa, c. Duka, d. getir

3. putra : putri = dewa : ?
a. Bidadari, b. kayangan, c. Dewi, d. resi

4. kapten : kapal = pilot : ?
a. Udara, b. cepat, c. Pemboman, d. kapal terbang

5. wanita : kebaya = pria : ?
a. Sepatu, b. Baju, c. Topi, d. jas

6. makan : gemuk = kelaparan : ?
a. Makan, b. Kurus, c. Mati, d. dahaga

7. mobil : bensin = kereta : ?
a. perlahan-lahan, b. Kusir, c. Mengendarai, d. kuda

8. gerobag : roda = kacamata : ?
a. Lensa, b. Hidung, c. Melihat, d. teropong

9. siang : matahari = malam : ?
a. Gelap, b. bintang, c. Jauh, d. tidur

10. mejahit : jarum = menebang : ?
a. Pisau, b. daging, c. Pohon, d. kapak

11. teman : kenalan = marah : ?
a. Panas, b. bengis, c. Murka, d. bercahaya

12. besar : lebih besar = lebih besar : ?
a. Raksasa, b. Besar, c. lebih besar, d. paling besar

13. menggerutu : memaki = membohong : ?
a. Buruk, b. Penipu, c. Membual, d. menghukum

14. es : dingin = air : ?
a. basah, b. minum, c. sungai, d. kering

15. kuda : cepat = siput : ?
a. merayap, b. lambat, c. berlendir, d. berumah

16. beras : padi = kacang : ?
a. hijau, b. buah polong-polongan, c. tanah, d. panjang

17. saya : kami = ia : ?
a. Kita, b. Mereka, c. Kalian, d. engkau

18. minum : dahaga = bernafas : ?
a. Sesak, b. paru-paru, c. Kalian, d. engkau

19. enam : delapan belas = dua : ?
a. Delapan, b. empat, c. Dua, d. enam

20. busur : panah = senapan : ?
a. Peluru, b. Laras, c. Tembakan, d. letusan

21. bangau : katak = ular : ?
a. Reptil, b. Bisa, c. Tikus, d. melingkar

22. gelas : susu = piring : ?
a. Batu,b. Bundar, c. Bubur, d. makan

23. ayam : berkokok = kambing : ?
a. Memanggil, b. mengembik, c. padang rumput, d. domba

24. kelakuan : laku = perjalanan : ?
a. Menjalankan,b. berjalan-jalan, c. Jalan, d. berjalan

25. rumah : batu = tungku : ?
a. Pipa, b. Panas, c. Cerobong, d. besi

26. matahari : bulat = balok : ?, c. Kayu, d, bundar

27. cemara : pohon = putih : ?
a. Merah, b. susu, c. Warna, d. bunga

28. menyakiti : menyayangi= melukai : ?
a. Sakit, b. Luka, c. Buruk, d. merawati

29. kenari : burung = kemarahan : ?
a. Kerusakan, b. Perasaan, c. Orang, d. berang

30. bersalah : hukuman = jasa : ?
a. tanda-tanda, b. Anugerah, c. Uang, d. bekerja

31. es : air = air : ?
a. Mendidih, b. Uap, c. Es, d.basah

32. jam tangan : waktu = termometer : ?
a. Iklim, b. derajat, c. Suhu, d. cuaca

33. kanvas : melukis = tanah liat : ?
a. Patung, b. kesenian, c. Membentuk, d. estetik

34. imigrant : tiba = emigrasi : ?
a. Pergi, b. emigrant, c. Asing, d. duduk-duduk

35. psikologi : ilmu = hukum : ?
a. ahli hukum, b. pengadilan, c. Jabatan, d. undang-undang

36. keuntungan : penjualan = kemasyuran : ?
a. Pembelian, b. Penipuan, c. Keberanian, d. jenderal

37. bulan : bumi = bumi : ?
a. Mars, b. Bulan, c. Orbit, d. matahari

38. kesulitan : kelalaian = respons : ?
a. jawab-jawaban, b. Stimuli, c. Efek, d. baik

39. kubus : pyramid = empat persegi : ?
a. Peti, b. Mesir, c. Pentagon, d. segitiga


Mengingat-ingat yuk

Kepala sekolah harus mampu berfungsi sebagai edukator, motivator, administrator, supervisor, leader, entrepreneur, dan climator maker (EMASLEC) (Mulyasa, 2007).

a. kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesional tenaga kependidikan di sekolahnya.

menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi (acceleration) bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.

b. kepala sekolah sebagai motivator

sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar.

c. kepala sekolah sebagai administrator

secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah.

d. kepala sekolah sebagai supervisor

oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. sergiovani dan starrat dalam mulyasa (2007) mengemukakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

e. kepala sekolah sebagai leader

kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan , membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas.

f. kepala sekolah sebagai entrepreneur

kepala sekolah sebagai entrepreneur harus mampu memiliki berbagai macam keahlian yang keahliannya itu dapat diteruskannya kepada orang-orang yang dipimpinnya.

g. kepala sekolah sebagai climator maker

kepala sekolah sebagai climator maker harus mampu menyusun berbagai rencana kerja yang kemudian menuangkan dalam bentuk perangkat kerja yang dilaksanakan dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. iklim yang kondusif akan membantu terwujudnya stabilitas kerja yang tinggi yang pada akhirnya pencapaian berbagai rencana kerja yang telah disusun sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.

tugas tugas guru adalah seperti tercantum pada Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional Tahun 2003 (pasal 39) bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Pengembangan profesionalisme guru dimulai dari kondisi objektif yang merupakan peta kemampuan profesional menuju ke arah standar kompetensi profesional guru dengan jaminan tertulis dalam bentuk sertifikat.

Rasionalisasi perlunya sertifikasi bagi guru adalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 39 sampai dengan No 44, globalisasi pendidikan dan pemberlakuan standar nasional pendidikan (PP. No. 15 Tahun 2005).

Ruang lingkup sertifikasi guru ditegaskan dalam PP. No. 19 Tahun 2005 pada bab VI pasal 28 berikut : Pendidik harus memilki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memeilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (ayat 1). Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijzah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (ayat 2). Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Sehubungan dengan hal tersebut Menteri Pendidikan Nasional menetapkan Peraturan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan untuk mengatur pelaksanaan uji kompetensi guru. Uji kompetensi tersebut dilakukan melalui penilaian portofolio untuk memperoleh sertifikat pendidik.

Pelaksanaan sertifikasi ini dilakukan dengan menggunakan komponen portofolio sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Komponen portofolio tersebut meliputi; kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dan keagamaan.

No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI);

No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL);

No. 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan SI dan SKL;

No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;

No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

No. 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan;

No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;

No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian;

No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana; dan

No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.

PP 42 tahun 2009 tentang pemberian gaji/ pensiun bulan ke-13

PP No.37 tahun 2009 tentang dosen

Perbup Kendal No 23 tahun 2009 tentang pedoman seleksi KS

Perbub No 29 tahun 2009 tentang pedoman seleksi pengawas sekolah

PP No.41 tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru dan dosen.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

Peraturan Menteri pendidikan nasional Republik indonesia Nomor 13 tahun 2007 Tentang Standar kepala sekolah/madrasah Permen Pendidikan Nasional No 13 tahun 2007 tentang kompetensi KS

Berdasarkan surat Dirjendikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang Pengkajian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan Standar Isi, yang menyangkut masalah Standar Kopetensi (SK) dan Kopetensi dasar (KDmaka sesuai dengan petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka dipandang perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah dimana sekolah itu berada

pasal 19 PP No. 19 tahun 2005 dinyatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah

1. Ilmiah , 2. Relevan , 3. Sistematis , 4. Konsisten, 5. Memadai, 6. Aktual dan Kontekstual, 7. Fleksibel, 8. Menyeluruh.

Komponen silabus adalah sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi, Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi

2. Kompetensi Dasar, Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi

3. Materi Pokok/Pembelajaran, Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:

(potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah;tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik); b. kebermanfaatan bagi peserta didik; c. struktur keilmuan; d. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

f. alokasi waktu.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1952 tentang Hukuman Jabatan dipandang tidak

sesuai lagi,

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil presiden republik indonesia.

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil ;

pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang melanggar ketentuan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja;

hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil karena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil;

atasan pejabat yang berwenang menghukum adalah atasan langsung dari pejabat yang berwenang menghukum;

perintah kedinasan adalah perintah yang diberikan oleh atasan yang berwenang mengenai atau yang ada hubungannya dengan kedinasan;

peraturan kedinasan adalah peraturan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengenai kedinasan atau yang ada hubungannya dengan kedinasan.

Tingkat Hukuman disiplin terdiri dari :

a. hukuman disiplin ringan;

b. hukuman disiplin sedang; dan

c. hukuman disiplin berat.

Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :

a. tegoran lisan;

b. tegoran tertulis; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :

a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;

b. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; dan

c. penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :

a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;

b. pembebasan dari jabatan;

c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai Negeri Sipil; dan

d. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

penilaian pembelajaran siswa. Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) yang cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, dan kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

Dalam implementasi proses belajar mengajar guru harus mampu mengembangkan budaya organisasi kelas, dan iklim organisasi pengajaran yang bermakna, kreatif dan dinamis, bergairah, dialogis sehingga menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Sisdiknas (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 40 ayat 2 a).

Manajemen berbasis sekolah (MBS) School Based Management, adalah suatu pendekatan politik yang bertujuan untuk me-redisain pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada Kepala Sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat. Manajemen Berbasis Sekolah merubah sistem pengambilan keputusan dengan memindahkan otoritas dalam pengambilan keputusan dan manajemen ke setiap yang berkepentingan di tingkat lokal (lokal stakeholder)(Chapman, J, 1990).

Lesson Study bertujuan meningkatkan efektivitas belajar siswa. Dalam melakukan pengamatan beberapa guru berkolaborasi dalam kelompok kecil. Seluruh anggota tim terlibat dalam perencanaan, melaksanaan pembelajaran, mengoboservasi, dan mengamati dengan kritis cara belajar. Sukses lesson study diukur dengan indikator guru belajar, bukan dari seberapa keterpenuhan syarat kegiatan belajar. Kesempurnaan kegiatan mengukur bagaimana proses bukan pada tujuan. Sukses guru dalam bekerja kelompok ditentukan oleh keberhasilan merumuskan perencanaan, pengamatan, dan membahas data hasil pengamatan.

Kegiatan lesson study bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan professional guru. Yang menarik dalam kegiatan ini adalah memanfaatkan kepakaran para guru melalui kegiatan kerja sama untuk memperbaiki kinerja mengajar dengan memanfaatkan hasil pengamatan pelaksanaan tugas mengajar dalam pelaksanaan tugas yang sesungguhnya.

Faktor yang mempengaruhi perwujudan pengelolaan kelas yaitu :

a. Kurikulum

Kurikulum kaitannya dengan pengelolaan kelas haruslah di rancang sebagai jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara berencana dan terarah serta terorganisir, karena kegiatan kelas bukan sekedar dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang bersifat intelektualistik, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk individual dan makhluk social maupun sebagai makhluk yang bermoral.

b. Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah

Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan.

c. Guru

Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing.

d. Murid

Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan (Sense Of kolektive) merupakan kondisi yang sangat penting artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis. Oleh karena , setiap murid harus memiliki perasaan diterima (Sense of membershif) terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas. Perasaan inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab (Sense of respsibility) terhadap kelasnya.

e. Diamika kelas,

Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali atau guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya.

McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.

Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia.

Abraham Maslow kebutuhan akan rasa aman (safety needs), Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs), Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization),

Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :

Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.

Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.

Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.

Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).

Teori Behaviorisme Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Edward Edward Lee Thorndike (1874-(1874-1949))

Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)

Teori pelaziman klasik

Adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.

Skinner (1904-1990)

Skinner menganggap reward(penghargaan) dan rierforcement(peneguhan) merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Albert Bandura (1925-sekarang)

Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar.

Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”.

sertifikasi adalah pemberian sertifikat kompetensi atau surat keterangan sebagai pengakuan terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan setelah lulus uji kompetensi

Ada beberapa kreteria penetapan KKM diantaranya :1. Kompleksitas indikator ( kesulitan dan kerumitan), 2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga masalah biaya), 3. Intake siswa ( masukan kemampuan siswa )

Tujuh Komponen CTL

KONSTRUKTIVISME, Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal, Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan

INQUIRY, Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman, Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

QUESTIONING (BERTANYA), Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa

Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR), Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar, Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri, Tukar pengalaman, Berbagi ide

MODELING (PEMODELAN), Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar, Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

REFLECTION ( REFLEKSI), Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari, Mencatat apa yang telah dipelajari

Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok

AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA), Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa, Penilaian produk (kinerja), Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Ktsp terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran

Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah, Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan , Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis, Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten, Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai, Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual, Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel, Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh, Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.

Tujuan pengajaran akan terlihat dalam keluaran hasil belajar. Dengan katalain, tercapai tidaknya tujuan dapat dilihat dari keluaran hasil belajar. Gagne (1979:49-56) memerinci keluaran hasil belajar sebagai berikut:

1. Keterampilan intelektual (Intelectual skills) Keterampilan intelektual adalah ecakapan yang membuat seseorang berkompeten, yang memungkinkan untuk menanggapi konseptualisasilingkungannya. Keterampilan ini berkaitan dengan pengetahuan

“bagaimana” (bukan pengetahuan”apa”) melakukan aktivitas. Ada empat subkategori, yaitu (a) pembedaan (discrimination), (b) konsep (concepts), (c) aturan (rules), (d) aturan tingkat tinggi (higher-order rules).

2. Strategi kognitif (Cognitives strategies) Strategi kognitif merupakan kecakapan khusus yang memungkinkan siswa dapat belajar dan menentukan sesuatu secara sendiri, misalnya belajar bagaimana belajar yang paling cocok untuk dirinya sendiri.

3. Informasi Verbal (Verbal information) Informasi verbal adalah hasil belajar yang berupa informasi dan pengetahuan verbal. Informasi itu dapat dibedakan ke dalam fakta, nama, prinsip, dan generalisasi.

4. Keterampilan motor (motor skill) Keterampilan motor adalah keluaran belajar yang berkaitan dengan gerakan otot, misalnya berdeklamasi

5. Sikap (attitudes) Sikap merupakan sejumlah bentuk keluaran belajar yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti toleransi, suka membaca, mencintai sastra, kesediaan

bertanggung jawab.

Bloom dkk. Membedakan keluaran belajar ke dalam tiga ranah (domain), yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor

1.Ranah Kognitif berkaitan dengan pengetahuan/ kemampuan intelektual. Kemampuan ini meliputi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif meliputi perasaan, nada, emosi, dan variasi tingkatan penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu.

3. Ranah Psikomotor berkaitan dengan gerakan-gerakan otot, misalnya pengucapan lafal bahasa.

Gibss, kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat.

Callahan dan clark mengemukakan motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Maslow kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan akan rasa harga diri, kebutuhan akan aktualisasi diri

Secara garis besar alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan non-tes. Alat yang berupa non-tes dapat berupa (1) skala bertingkat (untuk mengukur sikap, pendapat, keyakinan, dan nilai, (2) wawancara, dan (3) pengamatan. Skala yang umum dikenal adalah Skala Likert.

Alat tes dapat dibedakan menjadi berbagai macam, bergantung dari segi mana kita akan membedakannya. Ada tes buatan guru, ada tes standar. Ada tes pengukur keberhasilan, yang meliputi (1) tes kemampuan awal: (a) pretes, (b) tes prasyarat, (c) tes penempatan. (2) Tes Diagnostik, (3) tes Formatif, dan (4) tes sumatif. Berdasarkan bentuknya, dibedakan tes esai dan tes objektif, yang masing-masing masih dapat diperinci lagi.

Belajar tuntas (mastery learning) adalah filosofi pembelajaran yang berdasar pada anggapan bahwa semua siswa dapat belajar bila diberi waktu yang cukup dan kesempatan belajar yang memadai. Selain itu, dipercayai bahwa siswa dapat mencapai penguasaan akan suatu materi bila standar kurikulum dirumuskan dan dinyatakan dengan jelas, penilaian mengukur dengan tepat kemajuan siswa dalam suatu materi, dan pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum. Dalam metoda belajar tuntas, siswa tidak berpindah ke tujuan belajar selanjutnya bila ia belum menunjukkan kecakapan dalam materi sebelumnya.

Belajar tuntas berdasar pada beberapa premis, diantaranya: Semua individu dapat belajar, Orang belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda, Dalam kondisi belajar yang memadai, dampak dari perbedaan individu hampir tidak ada, Kesalahan belajar yang tidak dikoreksi menjadi sumber utama kesulitan belajar.

Belajar tuntas tidak berhubungan dengan isi topik, melainkan hanya dengan proses penguasaannya. Metoda ini berdasar pada model yang dibuat oleh Benjamin S. Bloom, dengan penyempurnaan oleh James H. Block. Belajar tuntas dapat dilakukan melalui pembelajaran kelas oleh guru, tutorial satu per satu, atau belajar mandiri dengan menggunakan materi terprogram. Dapat dilakukan menggunakan pembelajaran guru secara langsung, kerjasama dengan teman sekelas, atau belajar sendiri. Di dalamnya diperlukan tujuan pembelajaran yang terumuskan dengan baik dan disusun menjadi unit-unit kecil secara berurutan.

Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metoda, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri.

Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama (Croser, 1984).

Tujuh dimensi konsep menurut Flavell (1970) adalah atribut, struktur, keabstrakan,

keinklusifan, generalitas/keumuman,ketepatan kekuatan atau power.

Menurut teori Ausubel (1968), individu memperoleh konsep melalui dua cara, yaitu melalui formasi konsep dan asimilasi konsep. Formasi konsep menyangkut cara materi atau informasi diterima peserta didik. Formasi konsep diperoleh individu sebelum ia masuk sekolah, karena proses perkembangan konsep yang diperoleh semasa kecil termodifikasi oleh pengalaman sepanjang perkembangan individu. Formasi konsep merupakan proses pembentukan konsep secara induktif dan merupakan suatu bentuk

belajar menemukan (discovery learning) melalui proses diskriminatif, abstraktif dan diferensiasi. Contoh pemerolehan konsep pada anak adalah ketika anak melihat benda atau orang yang ada di lingkungan terdekatnya. Misalnya, pada saat seorang anak yang baru berumur 2 tahun memanggil Bapak dan Ibunya pertama kali karena setiap hari Bapak dan Ibunya selalu bersama-sama anak tersebut. Anak menyebut diri yang memandikan dan meninabobokkan saat tidur adalah Ibu dan menggendong serta mengajaknya bermain adalah Bapak.

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

1. Kepribadian

a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.

b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.

c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.

d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.

f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Manajerial

a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.

b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.

c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/

d. madrasah secara optimal.

e. Mengelola perubahan dan pengembangansekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.

f. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

g. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara h. optimal.

i. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.

j. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.

k. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

l. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

m. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

n. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.

o. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.

p. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

q. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

r. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

3. Kewirausahaan

a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.

b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.

c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

4. Supervisi

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan

d. profesionalisme guru.

5. Sosial

a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah

b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

Kompetensi Guru menurut Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c)pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

8 standar guru : Standar kompetensi, Standar mental: mental yang sehat, mencintai/mengasihi, mengabdi, dan memiliki dedikasi yang tinggi pada tugas dan jabatan, Standar moral: memiliki budi pekerti luhur dan sikap moral yang tinggi.

Standar sosial: memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul dengan masyarakat di lingkungannya, Standar spiritual: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME yang diwujudkan dalam ibadah dalam kehidupan sehari-hari, Standar intelektual: memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memjadai agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan professional, Standar fisik: sehat jasmani, berbadan sehat, tidak mengidap penyakit menular yang membahayakan dirinya, pesertadididk, dan lingkungannya, Standar psikis: guru harus sehat rohani, tidak mengidap gangguan jiwa atau kelainan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas profesionalnya

Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:

( a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan ).

Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada… di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan , bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Visi gambaran sekolah yang diinginkan di masa depan. Hekgeson visi merupakan kristalisasi dan intisari dari suatu kemampuan, kebolehan dan kebiasaan dalam melihat. ,menganalisis dan menafsirkan.

Peningkatan profesionalisme guru melalui PKG,KKG diarahkan untuk mencari berbagai pengalaman mengenai metodologi, pembelajaran dan bahan ajar yang dapat diterapkan di dalam kelas.

MPMP dan MKKS yang dilakukan secara intensif dapat dijadikan sebagai wahana pengembangan diri guru dan kepala sekolah untuk untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan serta menambah pengetahuan dan ketrampilan masing-masing.

TQM suatu sistem manajemen yang berfolus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan customer pada biaya sesungguhnya yang secara berkelanjutan terus menerus.

Implementasi KBK merupakan pengembangan kurikulum pada tingkat lembaga yang akan bermuara pada pengembangan kurikulum pada tingkat bidang studi dan pelaksanaan proses pembelajaran.

Baca Selanjutnya..
Labels : news investment systems Anti Vir free template car body design